Sekilas Info

Selamat datang di blog ini kawan. Blog ini hadir semata-mata sebagai sarana edukasi. Tidak bermaksud merugikan bisnis orang lain atau saingan binsis online lain. Sekali lagi, semata-mata edukasi bagi anda yang baru melek internet.

Jangan sampai anda tertipu dengan HYIP (High Yield Investment Program) atau Program Investasi Berbunga Tinggi. Bunga tinggi sebanding dengan resikonya. Penipuan dan tutup lalu pemiliknya kabur. Dan Grand Royal Capital (www.grandroyalcapital.com sekarang berganti menjadi http://www.grcabfx.com) juga termasuk HYIP yang 100000% pasti akan berakhir dengan SCAM alias PENIPUAN!

Walau pihak manajemen Grand Royal Capital berdalih bahwa bisnis online mereka adalah bukan money game, tapi trading forex, dan ketahuilah, bahwa 99% HYIP juga berdalih dengan hal yang sama.

Selasa, 08 Mei 2012

Pelajaran Dari PT Satria Investment Global

Bagi anda yang berdomisili di Palembang, mungkin nama PT Satria Investment Global sudah akrab dan sering anda dengar keberadaanya. Sebagaimana kami kutip di profil web mereka di: http://satriainvestmentglobal.co.id/about, PT Satria Investment Global adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pasar Mata Uang Dunia yang sudah berpengalaman lebih dari 3 tahun dan Sektor Real. Tujuan Satria Investment Global adalah membantu masyarakat dalam pengelolaan keuangan dengan cara kerja sama bagi hasil.Dana Investor dikembangkan di pasar mata uang dan beberapa bidang usaha seperti Perkebunan Buah Naga, Peternakan Sapi, Furniture, Minimarket, Warnet, dan Rumah Makan.

Kepada para investornya, mereka menjanjikan keuntungan fix sebesar 10% per bulan dari nilai investasi.

 Dibanding dengan GRC, mereka "lebih professional", seperti:

  1. Mereka menggunakan domain .co.id (domain khusus untuk perusahaan resmi di Indonesia). Untuk mendapatkan domain ini via PANDI, tentu banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Mulai dari SITU, SIUP, Akte Notaris, NPWP, dll. Kalau GRC? 
  2. Mereka berani mengeluarkan Perjanjian kerjasama Perusahaan dan Notaris Diantara Kedua Belah pihak. (antara perusahaan dan nasabah). 
  3. Mereka berani mencantumkan alamat dan nomor resmi di website, yaitu: Jl. Sumpah Pemuda Blok J No.17989c. RT.32 / RW.09. Kelurahan Lorok Pakjo. Palembang. Telp : 0711.365589. Kalau GRC? 
  4. Rekening yang mereka gunakan pun semuanya rekening atas nama perusahaan, yaitu Bank BCA, Mandiri dan BNI, semuanya atas nama PT Satria Investment Global. Lha kalau GRC?
Ternyata, sekelas PT Satria Investment Global yang memiliki badan hukum saja berakhir dengan SCAM. Tragis. Simak saja beritanya sebagaimana kami kutip dari Tribun Palembang:
PALEMBANG, SRIPO — Bisnis investasi di Palembang kembali memakan korban. Satriaji, bos PT Satria Investment Global (SIG) diduga kabur membawa uang Rp 67 miliar milik 800 investor.
Kesal uang mereka tak kunjung dikembalikan manajemen PT SIG, puluhan investor, Senin (7/5) mendatangi kantor PT Satria Investment Global (SIG) di Jl Sumpah Pemuda, Kampus. Mereka mengamuk dan merusak bahkan menjarah isi kantor.
Keributan yang terjadi pukul 09.00 kemarin, merupakan puncaknya. Lantaran, sejak Desember 2011 lalu, pembagian keuntungan sebesar 10 persen perbulan dari total investasi yang ditanamkan tidak pernah dibayarkan. Begitu diminta dan ditanyakan, PT SIG selalu menunda dan mengulur-ulur waktu.
Cecep dan Prawoko, Satpam di PT SIG tidak bisa menghindar ketika investor datang ke kantor dan masuk ke dalam menanyakan pimpinan PT SIG, Satriaji. Kesal dengan jawaban yang diterima, sekitar 9-10 orang naik ke lantai II dan menemui salah satu manajemen. Tidak begitu lama, terdengar suara keributan dan gaduh.
“Saya tetap di bawah, Prawoko yang naik ke atas dan mengamankan salah satu managemen. Tidak ada benturan fisik, investor ngamuk dan merusak kelengkapan kantor,” kata Cecep. Menurutnya, selain di dalam kantor, investor lainnya juga berada di luar dengan jumlah banyak. “Kami paham, investor kesal karena mereka minta uang mereka,” katanya.
Pengamatan Sripo di kantor PT SIG yang diresmikan Hj Sumaiyah (Kepala Dispenda Palembang), ruang kerja di lantai I sudah tidak tertata rapi, tinta printer dan kertas berantakan. Begitu juga di lantai II. Dari tiga ruangan kerja, hanya satu yang bisa dibuka paksa investor dan mengobrak-abrikan isi ruangan. Seperti meja dan kursi beterbangan. Lantai ruangan terlihat kotor karena cairan tinta berceceran.
Menjelang siang, jumlah investor dari berbagai profesi mulai dari guru, PNS, polisi, pengusaha dan petani hingga pensiunan terus berdatangan sehingga suasana semakin tidak jelas. Ketidakjelasan kian bertambah, di saat nasabah menanyakan uang mereka.
Haris (50), salah satu PNS yang ikut berinvestasi terlihat kecut. Bagaimana tidak, uangnya di PT SIG sebesar Rp 300 juta sejak November 2011 lalu. Itu pun bukan uangnya sendiri, melainkan milik delapan orang di bawahnya. Sejak bergabung, di bulan pertama menerima setoran bagi hasil Rp 30 juta dengan harapan nilai uangnya terus bertambah. Namun siapa sangka, uangnya tidak jelas dan ia sulit menghindari desakan delapan orang di bawahnya. Hal sama juga dialami Kurnati Abdullah. Mantan Ketua PWI Sumsel ini menginvestasikan uangnya Rp 100 juta dan sudah pernah mencicipi uang bagi hasil. Begitu juga dengan Hani (35), yang menanamkan uangnya Rp 200 juta dengan bagi hasil Rp 20 juta/bulan. Hani mengaku, ia sudah empat kali menerima uang bagi hasil, yakni total Rp 80 juta. Namun begitu masuk 14 Desember 2011, bagi hasil tidak pernah diberikan lagi.
“Saya tidak minta uang bagi hasil, tolong kembalikan saja uang saya. Itu saja,” katanya. Namun malang bagi Dendi (36), ia kehilangan ibunya yang meninggal karena kesusahan uang mereka tidak dikembalikan, setelah mengetahui suaminya menamankan modalnya Rp 130 juta. “Saya tidak tahu pasti, apakah masalah ini menjadi sebab meninggalnya ibu. Tapi yang jelas, almarhumah ikut cemas,” katanya.
Hingga kemarin sore, tidak diketahui secara pasti keberadaan bos PT SIG Satriaji. Besar kemungkinan yang bersangkutan masih berada di Jakarta untuk menghindari amukan massa. Sementara polisi yang dipimpin Kasat Shabara Polresta Palembang masih berjaga-jaga di lokasi. (sin/cw6) Penulis : admin Editor : bejoroy Source : Sriwijaya Post, Selasa, 8 Mei 2012.
Mengenaskan!!!

9 komentar:

  1. PERTAMAX,
    hemmm
    udah lama gak men kemari,
    gara gara game empires $ allies

    BalasHapus
  2. Sama Bro.. sudah lama kagak kemari... Semoga semakin baik ya..

    BalasHapus
  3. Masih ingat dengan saya dan komentar2 saya yang terdahulu???
    Mari kita simak lagi potongan2 komentar saya yang lalu :
    -----------------------------
    “Yah memang beginilah resikonya, bisnis yang ga wajar selalu akan ada sekelompok orang2 yang lebih banyak kontra ketimbang pro dimanapun itu...”

    “Berinvestasi dengan logika dan akal sehat, jangan tergiur profit yang tinggi, ingat skema ponzi tidak lah berinvestasi pada forex, gold, crude oil, stocks dll tapi profit dibayar oleh member yang daftar belakangan.”

    “mereka para member belakangan yg tidak sempat terbayar karena kredibilitas sedang terancam (modal sudah habis untuk membayar member lama karena member baru tak kunjung bertambah) mereka ribut lalu melaporkannya kepada pihak yang berwajib.”

    “Apabila member semakin membludak, apakah system management mereka mampu untuk mengatasinya?. Bisnis miliyaran dengan menggunakan sistem seharga ratusan ribu (ecek-ecek).
    Ditambah lagi dengan adanya money changer online republikchanger.com yang masih termasuk bisnis penipuan dari perusahaan ini. Ternyata mereka mengambil keuntungan dari pertukaran mata uang membernya sendiri. Republikchanger.com tidak ada pengaruhnya pada perusahaan investasi tersebut, secara tidak sadar member sudah tertipu. Karena perusahaan ini sebenarnya tidak menggunakan mata uang $ (dollar) secara nyata dalam mengelola dana membernya, ini hanya modus permainan penipuan mereka yang lain.”

    “KEJENUHAN DISINI ADALAH MASYARAKAT SUDAH MULAI ENGGAN UNTUK BERGABUNG, DAN MULAI BANYAK KELUHAN DARI SETIAP MEMBER YANG SUDAH BERGABUNG”

    "Selamat bapak/ibu, anda member senior yang sangat BERUNTUNG..."

    dan hati-hati untuk para calon member baru, jangan sampai anda menyesal dan mendengar kata-kata :

    "Selamat bapak/ibu, anda member yang sangat BUNTUNG..."

    dikemudian hari nanti...
    ---------------------------

    Sepertinya system management GRC ini kok tambah lama tambah semakin ruwet, ga jelas, plin-plan, banyak alasan, bikin ga nyaman, pelayanan semrawut, janji2 alay, kredibilitas kroco, dan yang pasti ga konsisten.

    Itu dana himpunan dari para masyarakat yang sangat menginginkan impiannya terwujud karena presentasi2 yang bapak/ibu janjikan yang terdahulu, jangan sampai membuat mereka menangis dan menghancurkan kehidupannya...!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jarang metu,
      sekali metu koyo kuliah subuh juragan siji iki.

      malsalah janji ALAY jadi inet ama abah alay,
      wekekekekekekekeke

      gimana kabarnya ya, kangen nih, sayang FB ku matex, jadi ngak bisa diskusi lagi ama beliau...

      Hapus
  4. heem dah ketingalan 3 ronde mas bro!!!!!menurut quickcout trafik member grc naik 100%

    BalasHapus
  5. Sing jelas ngene yo cah... si Dhede itu yg psti udh sukses utk mengangkat derajat perekonomian keluarga besarnya, pling gak udh mndahulukan keluarganya ketimbang member lainnya. Misi dia udh selesai
    , selanjutnya terserah anda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Si dhede skrg tinggal mikirin gmn caranya bisa lepas tangan, mgkn dg alasan krn bnyk komplain dr membernya yg bikin dia penat. padahal komplain dr member itu ada, krn dia sendiri yg buat ruwet. yah mgkn mmg sengaja dibuat ruwet systemnya biar enak cr kambing hitam. kl udh ruwet membernya carut marut, ada salah langkah sdikitpun dr para member, nah itu dia org yg bs dikambing hitamkan. dan satu lagi ni yg paling penting, jgn percaya kl perusahaan bilang failed krn loss bermain di FOREX!! Bisnis online atau offline dg system beginian gua berani jamin ga ada yg namanya diinvestasikan ke FOREX. its bullshit bro...

      Hapus
  6. siapa cepat....dapat..lumayan dapet kursi...

    BalasHapus
  7. gw dpt lemari kecil..siaaallll..

    BalasHapus

Buat temen2 yang mau kasih komentar, tunjukkan bahwa anda orang yang berpendidikan. Segala apa yang anda tulis, walau tidak ada orang yang tahu bahwa yang berkomentar itu adalah anda, tapi ingatlah, Allah itu Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Semua yang kita lakukan akan ada pertanggungjawaban di akhirat!!!

Komentar Terbaru