Berikut ini kami kutipkan berita selengkapnya seperti yang ditulis Lampung Post:
BISNIS INVESTASI : Nasabah Harap Dedhe Beri Kepastian Jumat, 22 June 2012 05:21 BANDARJAYA (Lampost): Ratusan nasabah Grand Royal Capital (GRC) Lamteng mengharap Dedhe Woluma sebagai penanggung dana investasi mereka muncul dan memberikan kepastian. Pasalnya, sejak menghilang, hingga kini keberadaannya tidak jelas.
Keresahan ratusan member GRC yang dikelola Dedhe Woluma terlihat dari komentar pada halaman dinding di situs Facebook milik Dedhe. Ada yang mengumpat dan mengancam bahkan tak sedikit mendoakan. Namun, dengan satu harapan: kepastian deviden dan modal investasi mereka. Bahkan, ada komentar yang mengajak beramai-ramai mendatangi rumah Dedhe pada 24—25 Juni mendatang untuk mencari kepastian.
Sejumlah member GRC makin resah lantaran website GRC tidak bisa diakses seperti biasanya, begitu memasukkan akun dan password langsung keluar peringatan. Selain tetangga Dedhe di Kelapatujuh, Bandarjaya, Lamteng, member GRC itu juga mencakup guru dan sejumlah pekerja swasta yang tergiur mengikutinya.
Bahkan, Kasat Reskrim Polres Lamteng AKP Yustam Dwi Heno yang dihubungi via ponsel mengatakan, "Sampai saat ini belum ada laporan soal investasi online itu, bahkan sampai terjadi ketegangan."
Di rilis yang dikirim melalui surat elektronik ke Lampung Post, Dedhe Woluma membantah dirinya pengelola bisnis investasi GRC di Lampung Tengah. Sebab, dia mengaku juga seorang member atau anggota atau nasabah. Namun, dia mengaku yang mengembangkan bisnis itu pertama kali di Lampung, termasuk Lamteng.
Bahkan, lelaki yang mengaku lahir di Metro pada 8 April 1980 itu pun mengaku mempunyai up-line dalam bisnis ini dan mengalami kerugian Rp1,2 miliar. Namun, karena menyelamatkan diri dari ancaman member yang merasa dirugikan, dia menghilang dari kampung itu. Bahkan, dia mengaku kini berada di suatu tempat dan tetap menjalankan bisnis bisnis forex trading. Kapan pun kepolisian ingin mengamil keterangan darinya, dia siap. (DRA/D-2)Ini link nya: http://www.lampungpost.com/index.php/ruwa-jurai/39058-bisnis-investasi--nasabah-harap-dedhe-beri-kepastian-.html
Kayaknya bakal makin suram nih. Sang Founder mengaku hanya sebagai member juga. Malah kini keberadaanya juga tidak diketahui... Duh!
Dedhe anjing!keluarganya bangsat!gw berdoa mereka gak akan menikmati lebaran tahun ini.dan gw berdoa menerima kabar baik dengan kemalangan keluarga besar dedhe woluma!!tewas kecelakaan!!
BalasHapusGuru sd deket rumahnya dedhe tewas.gara2 punya banyak downline,dikejer2 diminta tanggung jawab.stress,jantungnya kumat,stroke.akhirnya meninggal dunia.de elo sadar,dosa elo sudah kelewat gede.inget ibu elo yg sakit2an.buat kakak2nya juga.hati2 kalian.umur kalian ga akan panjang.jumali,saprok.sindu,anggang,amadi DLL.sumpah serapah ribuan korban GRC akan mengiringi langkah kalian.gw yakin elo pasti baca postingan ini.tks min
BalasHapusmana yang dulu menulis disini uang dirumah seperti daun kering...
BalasHapusmana yg pernah mengumpat anjing kepada kami...
nyawa melayang... rumah melayang... hutang menumpuk..
leader kabur...
hukuman seperti apa yg cukup setimpal buat kalian para leader...
kasihan mereka para downline...
trims blog ini... banyak yg masih tertolong...
DHEDE WOLUMA
BalasHapusSaya ingin bertanya kepada Saudara...
Masih adakah Nurani Insani di hati Saudara?
Masih perlukah alibi manakala ada yang mati?
Tidak takutkah engkau akan adzab, siksa kubur dan akhirat?
Sampai sejauh dan secepat apa anda berlari di muka bumi ini namun percayalah itu semua tidak akan mampu menandingi doa orang2 yang terdzalimi....
Lihatlah apa yang kini terjadi.. berapa banyak putusnya tali silaturahmi....
Pulanglah... akhiri apa yang pernah saudara mulai....
katakanlah dengan jujur apa yang sebenarnya terjadi...
selesaikanlah... jadilah insani yang hakiki..
Hidup hanya sekali..
Semoga Allah SWT melimpahkan taufik dan hidayahNYA kepada kita semua... amiiiiiin......
Ga usah banyak komen.kalo dede ketemu gw bacok kepalanya.tunjukin alamatnya biar gw samperin!!!
BalasHapusdh pulang tuh orngnya..
BalasHapusbaru kerasa kan sekarang akibatnya, dulu nyangkal banget kalo GRC HYIP. sekarang giliran udah ketauan bonengnya.
BalasHapusnangis semua.
cuma satu doa gw.
y allah, beri mereka semua ketabahan.
amin.
DEDE WOLUMA BESERTA KELURGA KAYAK ANJING SEMUA.
BalasHapusALANGKAH BANYAK ORANG SAKIT PARAH , ORANG GILA, ORANG MENINGGAL KARNA KELAKUAN HATI BINATANG SEPERTI KAMU.
DOA KAMI WARGA BANDAR JAYA DAN SEKITAR NYA ADALAH SENGSARA KALIAN SEKELURGA BESAR HIDUP DI DUNIA INI TANPA TERKECUALI.
KELAKUAN KALIAN SEPERTI ANJING.
SEMOGA SUATU SAAT KAMI MENDENGAR KABAR BURUK YANG MENIMPA KELUARGA KALIAN DIMANA PUN KALIAN BERADA.
Ada kabar baik dari dedhe woluma di status fb nya, dia menulis katanya semua dana member GRC akan dikembalikan 100% modal pada tanggal 16 juli 2012 dirumah kediaman dedhe woluma kelapa tujuh. Bagi semua member GRC untuk bersiap berkumpul ditempat tersebut pada tanggal yang telah ditentukan. untuk info lebih lengkapnya silahkan buka facebook dedhe woluma.
BalasHapusada kabar buruk memang pemilik GRC.tukang tipu katanya ada pengembalian dna tgl 16 juli,sampai 13 agustus 2012 sesuai nomer urut ID,ternyata sampai skarang uang sya blm di kembalikan klu sesuai nomer urut ID sya tgl 30 juli udh dpat uang ternyata bohong, lidernya sya tanya di tunda lgi bln agustus minggu ke3,ternyata GRC, penipu kelas kakap bagi orang2 yg merasa tertipu gimana klu dede waluman pemilik GRC dan lider2nya di bantai aja rame2 karna di jatim banyak yg tertipu oleh lider Grc mjoagung,mojokerto jombang ploso dan kertoso yg menjadi lidernya namanya yuda, rumahnya depan kantor telkom mojoangung jombang jatim klu di cari di rumahnya gk pernah ada klu di telpon gk di angkat??
BalasHapusJadi inget waktu pertama comment di blog ini banyak sekali member GRC yang dikasih masukan malah balik mengumpat......!
BalasHapusSekrang pad akemana ya orang-orang itu.........
semoga Tuhan memberikan ketabahan bagi kalian semua....
GBU.........ca...yo....
Majalah detik 11 - 17 juni 2012
BalasHapusSebuah Pelajaran ….
Tingkat pengembalian (return) memang menjadi tujuan utama dalam berinvestasi. Namun, harus diingat, dalam berinvestasi juga ada risiko yang harus dihadapi. Bisa dikatakan investasi merupakan pilihan antara return dan risiko. Risiko yang muncul sebanding dengan return yang diinginkan. Seorang investor yang tak berani menghadapi risiko besar, jangan berharap return yang besar pula. Sebaliknya jika menginginkan return yang tinggi, juga harus siap menghadapi risiko tinggi, termasuk kehilangan uangnya. “Sangat penting bagi investor untuk memilah-milah dan memeriksa secara mendetail investasi yang akan dilakukan, jangan hanya berfokus pada return yang dijanjikan. Lebih telitilah pada risiko yang menyertainya, dan selalu waspada akan kemungkinan risiko yang tidak diberitahukan,” ujar pakar investasi dari PT Finance Bisnis Indonesia, Adler Manurung mengingatkan. Terkait imbal balik ini, Kepala Biro pemeriksaan dan penyelidikan Bapepam LK Sarjito mengatakan, aturan yang ada tidak membenarkan perusahaan investasi menjanjikan imbal balik yang tetap. “Apalagi jika angkanya tidak rasional. Bagaimana dia mengolah portofolio dengan keuntungan sedemikian besar?” ujarnya. Angka yang rasional menurut Sarjito adalah yang tidak terlalu besar selisihnya dengan lazimnya sebuah bisnis keuangan. Ia mencontohkan, jika ada lembaga keuangan menjanjikan tingkat pengembalian 10 persen per bulan, sementara bunga yang dijamin LPS hanya 12 persen per tahun, itu patut dipertanyakan. “Jika dihitung kan jadi 120 persen per tahun. Jadi jangan lawan rasionalitas sendiri,” ujarnya. Sayang, rasionalitas masyarakat sering tertutupi oleh kesuksesan sejenak yang diperlihatkan oleh orang sekitar. Ini tidak hanya berlaku di masyarakat awam, tetapi juga di kalangan pejabat dan kaum berduit lainnya. Selain tingkat pengembalian yang rasional, masyarakat juga harus memperhatikan legalitas institusi pengelola modal. “Kalau perlu cek ke regulatornya, bisa lewat surat atau cek di website, SIUP-nya sesuai atau tidak dengan yang dilakukan?” tambahnya. Seorang calon investor juga tidak boleh mengabaikan bidang usaha perusahaan investasi, tempat dia menanamkan uangnya. Pasalnya, banyak perusahaan investasi yang bermasalah berusaha di bidang yang tidak sesuai dengan izin yang dikantongi.
“Kalau dia mengelola dana nasabah, maka harus punya izin sebagai manajemen investasi. Kalau dia melakukan bisnis perbankan yang memberikan produk deposito, dia harus berbentuk bank,” pungkas Sarjito. Sedangkan instrumen yang dipilih, tinggal disesuaikan dengan tujuan investasi.
Astaghfirullah...Yang menanyakan haknya malah ditantang... diancam uangnya nggak kembali...kalau mau komitmen yang bayar saja.. atau uangnya sudah nggak ada??? sampai kapan mau ngumpet???
BalasHapus